Rabu, 06 Agustus 2014

Kaum Jilboobs dan Kaum Muslimah

Pada awalnya saya tidak tertarik  membahas ini, namun karena banyak teman2 yg bertanya akhirnya saya punya ide untuk meluapkan apa yg saya pikirkan.

****

JILBOOBS adalah akronim  dari dua kata `Jilbab` dan `Boobs`.

Jilbāb (Arab: جلباب ) adalah busana muslim terusan panjang menutupi seluruh badan kecuali tangan, kaki dan wajah yang biasa dikenakan oleh para wanita muslim.

Boobs (English) adalah payudara.

Menurut pemahaman saya, Jilboobs merupakan ungkapan yang berhubungan dengan lifestyle wanita , dimana sang penggemar jilboobs memakai pakaian ketat yang menonjolkan bagian dada atau payudara dan menggunakan penutup kepala yang mereka sebut jilbab, pada pemahaman yang sesungguhnya, penutup kepala yang demikian bukanlah jilbab.

Para pengguna jilboobs ini biasa disebut sebagai JILBOOBSERS atau JILBOOBSHOLIC.

Walaupun cara berpakaian ini sudah ada sejak dulu, namun istilah ini baru beredar luas  sekitar tahun 2014.

Ada banyak respon dari munculnya istilah ini, pro dan kontra.

*****
Apa yg saya tuliskan bukan bertujuan untuk menghakimi siapa yg benar siapa yg salah, karena bagi saya kebenaran mutlak adalah milik Tuhan sedang kesalahan mutlak dari mausia.

Saya merasa tidak berhak menggunjingkan, mengolok olok, atau merendahkan orang lain yg mereka tidak punya salah apa apa pada saya, apalagi soal cover, pakaian yg mereka kenakan, yg notabene hak setiap individu. Saya tinggal di Hong Kong,, dimana di sini berbagai macam model stlyle fashion  ada, bikini,you can see, rok mini, celana pendek, baju syar‘i, yg bercadar, sari India, dll, semua ada termasuk Jilboobs. Itu hak mereka, dan hak saya dengan apa yg saya kenakan.

Memang tidak ada yg melarang saya menilai orang lain, namun  saya rasa tidaklah etis mengomentari mereka dengan kata kata pedas tanpa sebuah peringatan, ajakan atau teguran.

Lebih baik mengaca pada diri sendiri, itulah saya. Memang pada dasarnya saya bukanlah wanita yg mengikuti trend mode, soal pakaian, bagi saya yg penting nyaman. Kebetulan saya menyukai jilbab yang longgar, yg lebar, yang membuat saya merasa nyaman, yg tidak susah dilepas ketika wudhu, yg tidak mudah lepas ketika beraktifitas, yg tidak banyak jarumnya. Pun baju, tidak suka yg bikin nafas sesak.

Kembali ke judul, Kaum Jilboobs dan Kaum Muslimah.

Saya yakin seorang muslim pasti tahu bahwa berjilbab syar‘i itu seperti apa, tapi hanya muslimah sejatilah yg bisa mempraktekkan apa yg disebut jilbab syar‘i. Menjadi muslimah sejati itu pilihan, bukan hanya sebuah takdir dari Tuhan, semuanya bisa dimulai dari detik ini, saya yakin Allah telah merestui, jadi menurut saya tidak perlu menunggu hidayah, karena hidayah telah lama menunggu , harus berbesar hati menjemputnya dengan bahagia.

Saya tidak akan mengatakan apa yg biasa saya kenakan adalah pakaian syar‘i dan hingga detik ini saya tetap memiliki keinginan juga ikhtiar untuk bisa mengenakan pakaian syar‘i tersebut. Karena ini pilihan saya.

Ada yg mengaggap jilboobs itu trend fashion, ada juga yg menganggap jilboobs adalah penistaan terhadap busana muslimah, anda termasuk yg mana? Itu hak anda memilih.

Banyak orang dengan gampang menuntut orang lain, tapi tidak bisa dan tidak mau menuntut dirinya sendiri, mungkin saya juga trmasuknya? Kadang iya, manusiawi.

Menuntut orang lain berpenampilan begini begitu, .. Tapi menurut saya ,walaupun saya wanita, bahkan pernah sekolah menjahit pakaian untuk wanita, tapi jujur kemampuan saya menilai fashion itu sangat amat buruk, saya tidak bisa mengatakan bagus begini atau begitu jelek, bagi saya , jenis fashion apapun itu tergantung dari siapa si pemakai. (maka dari itu jangan tanyakan bagaimana penampilan kostum anda pada saya)

Kaum jilboobs dan kaum Muslimah dilihat dari segi fashion, dua kaum ini berbeda ketertarikan dalam berbusana, menurut saya ini bukan hal yg perlu dipermasalahkan, saya yakin mereka sudah paham dengan apa yg mereka pilih, namaya paham itu tidak bisa dipaksakan kepada orang lain, dan kemampuan pemahaman setiap orang berbeda.

Intinya, saya hanya bisa mendoakan dan mengampanyekan, sekiranya memang saudaraku muslimah telah memahami bahwa jilbab itu wajib bagi muslimah, (dalam artian JILBAB nya muslimah, bukan JILBAB nya JILBOOBERS), ayo kita sama sama belajar mengenakan pakaian sayr‘i.

Kita sama sama saling menegur ketika diantara kita ada yg khilaf, saling mengingatkan ketika lupa.... Tanpa harus mencela ...

Jadi ketika disekeliling saya banyak yg menurut saya mengenakan pakaian tidak baik, saya memang sengaja tidak menegur, karena saya merasa itu pilihan mereka, mereka sudah tahu dan sangat menyadari betul apa konsekuensi dari apa yg mereka kenakan. Apakah saya egois tidak mengomentari mereka? tidak memaksakan mereka kepada yg menurut saya baik? Bahkan adalah mungkin saudara atau sahabat dekat? Sekali lagi, kemampuan saya hanya mendoakan dan mengampanyekan, bukan memaksakan hal yg menurut saya baik, karena belum tentu menurut mereka baik.

Demikianlah apa yg saya pikirkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar