Sabtu, 04 Januari 2014

Makhluk Alim di Negeri Beton ~ cerbung Part 2

Wati dan Umi  berdiri di sebelah kami,
Obrolanpun kami lanjutkan.....

“Bagaimana tuh mba kalo sperti yang aku bilang tadi? Kok mba Nur malah meghindar ga jawab?“, Wati menagih komentar mba Nur, ia kira mba Nur menghindarinya, padahal langkah cepatnya karena ia hanya tak ingin matanya melihat hal yang tak pantas untuk ia lihat.

Mba Nur dengan santai tapi tegas menjawab..

“Manakah di antara kedua hal tersebut yang lebih baik? Berjilbab tapi tak bisa menjaga sikap, atau tak berjilbab tapi  berperilaku baik, pastilah jawabanya yang paling baik adalah berjilbab dan berkelakuan baik.
Mba, ketika seorang muslimah telah baligh  maka wajib baginya untuk berjilbab menutup aurat. Ini bukan hanya opiniku, tapi perintah Allah,
Moral atau akhlak itu adalah perkara berbeda,  ada hukum tersendiri yang mengaturnya, tak bisa antara kedua hal ini dibandingkan, karena bukan tandinganya.
Seharusnya kita memahami berjilbab adalah kewajiban yang mutlak bagi seorang muslimah dewasa , entah dia berkelakuan baik atau buruk, jilbab wajib dikenakan, bukan hanya dikhususkan untuk yang siap atau tidak siap, pantas atau tidak pantas tapi semua muslimah“

“jo lito a bobo!“ mbak Nur berdiri dari tempat duduknya dan menyilahkan nenek yg sudah lansia menempati kursinya, dia berdiri dan mencari pegangan untuk menahan keseimbangan karena laju MTR yang kencang. Ia melihat seorang BMI yg sedang bermain hp bersandar di tiang tengah MTR, padahal seharusnya tiang tersebut untuk berpegangan, dengan santun mba Nur menegur orang tersebut “excuse me, are you Indonesian?“ . “iya , mba?“ wanita itu menoleh ke mba Nur tanpa rasa bersalah, “tiangnya jangan buat bersandar mba“, “ oh maaf mba, silahkan“ .. Setelah berhasil berdiri dengan nyaman, mba Nur melanjutkan penjelasanya, kami bertiga akhirnya merapat.

“banyak dalil-dalil tentang kewajiban berjilbab, hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki- laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita.

Sabda Rasulullah shallallahu ’alahi wassalam yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari ’Aisyah,Hai Asmaa! Sesungguhnya perempuan itu apabila telah dewasa/sampai umur, maka tidak patut menampakkan sesuatu dari dirinya melainkan ini dan ini, kira kira begitulah,. 

sebagai seorang muslimah,jilbab itu hukumnya WAJIB. Tidak ada tawar-menawar dalam hal ini. Namun, terkadang jilbab dijadikan tolak ukur perilaku seseorang.''dia berjilbab, tapi kelakuannya buruk''.Pertanyaan saya,kenapa MENYALAHKAN jilbabnya?!

Bersambung 

Penulis Eva Mitrawati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar