Sabtu, 04 Januari 2014

Makhluk alim di negeri Beton~ cerbung part 1


“tidak ada yang lebih baik diantara keduanya“ ,mba Nur menanggapi percakapan antara Wati dan Umi yang saat itu entah dari mana awalnya kami berempat membahas masalah jilbab dan akhlak.

“kalo menurutku lebih baik hatinya dulu yang di jilbabi“,  Wati begitu antusias menjawab.

Mendengar ucapan Wati aku tak terima,  “, wah, jilbab itu kan menutup, kalo hati ditutup gimana hidayah bisa masuk? Harusnya yang ditutup auratnya mba, nahh hatinya di buka lebar.. Biarkan aura kita terlihat cantik dengan menutup aurat secara syari“ 

“tapi kan mba,masalah kelakuan itu bukan salah jilbabnya, emang dasarnya aja dia orang bejat“, Umi dengan santai menjawab sambil pandanganya terus berkonsentrasi dilayar HP.

.. Yah saat itu kami berjalan menuju MTR bersama mba Nur, Wati, dan Umi. ...

“wanita yang tidak berjilbab tapi tingkah laku dan hatinya bagus, perkataanya juga terjaga,  dan justru aku masih sering ketemu wanita yang berjilbab tp ternyata hatinya rusak, jilbabnya bermodel ga karuan, dandan make up tebal, baju ketat, suka ngomongin orang,  jilbab hanya sebagai kedok, topeng belaka, kerdus alias kerudungbdusta,yah mending copot aja jilbabnya ga usah jilbapan, munafik“ dengan tanpa ragu Wati yang memang tidak brjilbab diantara kami berempat melontarkan pernyataan yang terdengar kasar tersebut.

“ASTAGFIRULLAH!!“ tiba tiba mba Nur mempercepat langkah kakinya, ia sedikit menyinsingkan gamis panjangnya dan menundukkan pandangan, berjalan di eskalator, menyalip orang2 yg ada didepanya.. kami bertiga tertegun dan aku langsung mengejarnya..

Tiba di depan pintu tungu kedatangan MTR kami berhenti dan mengantri, time board menunjukkan MTR akan datang 1 menit lagi, aku yang selalu banyak tanya ini penasaran.
“mba Nur knapa kok tiba tiba jalanya cepet gitu?”

“ga apa apa mba, aku hanya ga sengaja lihat poster iklan di belakang tadi”
Aku toleh ,,O ooo.. Ternyata gambar wanita cantik nan sexy dan pria  terpampang di poster iklan merk pakaian dalam wanita dengan hanya mengenakan bra dan celana dalam....... Aku pahami mba Nur merasa hal tersebut tak pantas dilihat.

Bersambung

Penulis Eva Mitrawati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar